Rabu, 24 September 2014

Bahaya Sampah Plastik

Bubuhan (yang mengaku orang indonesia) apalagi yang mengaku orang samboja..pasti udah biasa melihat sampah-sampah plastik bertebaran di selokan, pantai dan bahkan pingggir jalan. Mungkin bubuhan belum ada yang tau betapa mengerikan sampah plastik tersebut jika dibuang sembarangan ?

Plastik adalah bahan yang mempunyai derajat kekristalan lebih rendah daripada serat, dan dapat dilunakkan atau dicetak pada suhu tinggi (suhu peralihan kacanya diatas suhu ruang), jika tidak banyak bersambung silang. Plastik merupakan polimer bercabang atau linier yang dapat dilelehkan diatas panas penggunaannya. Plastik dapat dicetak (dan dicetak ulang) sesuai dengan bentuk yang diinginkan dan yang dibutuhkan dengan menggunakan proses injection molding dan ekstrusi.




Fakta Sampah:
  • Kantong plastik sisa telah banyak ditemukan di kerongkongan anak elang laut di Pulau Midway, Lautan Pacific
  • Sekitar 80% sampah dilautan berasal dari daratan, dan hampir 90% adalah plastik.
  • Dalam bulan Juni 2006 program lingkungan PBB memperkirakan dalam setiap mil persegi terdapat  46,000 sampah plastik mengambang di lautan.
  • Setiap tahun, plastik telah ’membunuh’ hingga 1 juta burung laut, 100.000 mamalia laut dan ikan-ikan yang tak terhitung jumlahnya.
  • banyak PENYU di kepulauan seribu yang mati karena memakan plastik yang dikira ubur-ubur, makanan yang disukainya.
  • Green Peace menyatakan sekitar 267 binatang laut mati karena salah pencernaan (90% akibat menelan sisa-sisa plastic)
  • The Great Pacific Garbage Patch. Merupakan kumpulan sampah yang membentuk semacam pulau-pulau kecil di Lautan Pasifik
  • Tahun 1992, US EPA juga melaporkan bahwa di Laut Pasifik ditemukan sampah jaring plastik sepanjang 1.500 m yang menjerat mati 99 ekor burung laut, ikan-ikan hiu dan 75 ekor ikan salmon
Dampak Bahan Plastik Bagi Lingkungan

Fakta tentang bahan pembuat plastik, (umumnya polimer polivinil) terbuat daripolychlorinated biphenyl (PCB) yang mempunyai struktur mirip DDT. Serta kantong plastik yang sulit untuk diurai oleh tanah hingga membutuhkan waktu antara 100 hingga 500 tahun. Akan memberikan akibat antara lain:
  • Tercemarnya tanah, air tanah dan makhluk bawah tanah.
  • Racun-racun dari partikel plastik yang masuk ke dalam tanah akan membunuh hewan-hewan pengurai di dalam tanah seperti cacing.
  • PCB yang tidak dapat terurai meskipun termakan oleh binatang maupun tanaman akan menjadi racun berantai sesuai urutan rantai makanan.
  • Kantong plastik akan mengganggu jalur air yang teresap ke dalam tanah.
  • Menurunkan kesuburan tanah karena plastik juga menghalangi sirkulasi udara di dalam tanah dan ruang gerak makhluk bawah tanah yang mampu meyuburkan tanah.
  • Kantong plastik yang sukar diurai, mempunyai umur panjang, dan ringan akan mudah diterbangkan angin hingga ke laut sekalipun.
  • Hewan-hewan dapat terjerat dalam tumpukan plastik.
  • Hewan-hewan laut seperti lumba-lumba, penyu laut dan anjing laut menganggap kantong-kantong plastik tersebut makanan dan akhirnya mati karena tidak dapat mencernanya.
  • Ketika hewan mati, kantong plastik yang berada di dalam tubuhnya tetap tidak akan hancur menjadi bangkai dan dapat meracuni hewan lainnya.
  • Pembuangan sampah plastik sembarangan di sungai-sungai akan mengakibatkan pendangkalan sungai dan penyumbatan aliran sungai yang menyebabkan banjir.
Tanda Pengenal Plastik

Kode inilah yg harus kita perhatikan sebelum membeli kemasan makanan berbahan plastik.
Berikut ini kode penjelasannya(sumber : http://beritahabitat.net/2008/07/04/waspadai-bahaya-plastik):

1. PET (Polyetylene Terephthalate)
Kemasan yg biasa memiliki kode dg nomer 1 di dalamnya adalah kemasan botol plastik yg kebanyakan jernih ato tembus pandang. Misalnya dipakai oleh botol air mineral ato botol jus. Jenis PET ini dianjurkan hanya untuk sekali pake aja. Hal ini di karenakan karena klo tll sering dipake apalagi untuk mengisi air hangat maupun panas, akan mengakibatkan lapisan polimer pada botol tsb akan meleleh dan mengeluarkan zat karsinogenik yg dpt mengakibatkan kanker.

2. HDPE(High Density Polythylene)
KOde ini biasa digunain untuk botol susu, galon air minum, dll. HDPE termasuk bahan plastik yg aman digunakan karena memiliki kemampuan untuk mencegah reaksi kimia antara kemasan plastik dg makanan/ minuman yg dikemasnya. Bahan HDPE ini memiliki kemampuan lbh kuat dan lebih tahan terhadap suhu tinggi. Untuk pemakaian, sama spt bahan PET yaitu hanya untuk sekali pakai.

3. V-Polyvinyl Chloride
Tulisan V berarti PVC(Polyvinil Chloride), yaitu jenis ini termasuk jenis plastik yg paling sulit di daur ulang.
Biasa ditemukan pada plastik pembungkus(cling wrap), dan botol2.
PVC mengandung DEHA yg dapat bereaksi dengan makanan yg dikemas dengan plastik berbahan DEHA ini karena DEHA akan lumer pada suhu -150C. Bisa menimbulkan bahaya pada ginjal hati, dan berat badan.
Alternatif pengganti: daun pisang ato plastik dr bahan polietilena.

4. LDPE(Low Density Polyethylene)
Kode daur ulang nomer 4 ini bisa dijumpai pada plastik tipe coklat(thermoplastic/ terbuat dr minyak bumi) yg biasa untuk tempat makanan, plastik kemasan, dan botol2 lembek.
Sifat plastik: kuat, agak tembus cahaya, fleksibel, dan permukaan yg agak berlemak. Pada suhu di bawah 600C sangat resisten terhadap senyawa kimia, daya proteksi terhadap uap air tergolong baik, akan tetapi kurang baik bagi gas2 yg lain spt oksigen.
Plastik jenis LDPE ini bisa didaur ulang tapi sulit di hancurkan. Akan tetapi msh tetap baik sbg tempat makanan karena sulit bereaksi secara kimiawi dengan makanan yg dikemas dengan bahanini.

5. PP(Polyproplylene)
Ini dia plastik terbaik untuk bahan plastik, terutama yang berhubungan dengan makanan dan minuman.
Karakteristik bahan ini biasanya transparan yg tidak jernih.
Polipropilen lebih kuat dan ringan dengan daya tembus uap yg rendah, ketahanan yang baik terhadap lemak, stabil terhadap suhu tinggi dan cukup mengkilap.
Coba diliat baik-baik: tertera nomer 5 kah di tempat minum ato makan anda?

6. PS(Polystyrene)
Polystyrene ini ditemukan oleh Eduard Simon-apoteker dari Jerman pada tahun 1839 secara tidak sengaja.
Kalo bahan ini bersentuhan dengan bahan makanan, dapat mengeluarkan bahan styrene, karena Polystyrene merupakan polimer aromatik.
Biasa dipakai sbg bahan tempat makan styrofoam.
Bahan ini harus dihindari, karena bisa membahayakan kesehatan otak, mengganggu hormon estrogen pada wanita yg bisa berakibat pada masalah reproduksi, dan pertumbuhan dan sistem syaraf.
Bahan ini sulit untuk di daur ulang. Jikalau bisa pun, akan sangat membutuhkan waktu yg lama dan proses yg sangat panjang.
Klo tdk tertera kode daur ulang pada kemasan, anda bisa melakukan pengecekan sbb: Bakar kemasan tersebut, jika mengeluarkan api berwarna kuning-jingga dan meninggalkan jelaga, maka kemasan tersebut termasuk plastik berbahan Polystyrene.

7.OTHERS
Others(SAN/ Styrene Acrylonitrile, ABS/ Acrylonitrile Butadine Styrene, PC/ Polycarbonate Nylon).

Tips Menggunakan Bahan Plastik

Bubuhan dapat menggunakan beberapa tips berikut dalam kehidupan sehari-hari:
1. Cegah penggunaan botol susu bayi, dan cangkir bayi (dengan lubang penghisapnya) berbahan polycarbonate, cobalah pilih dan gunakan botol susu bayi berbahan kaca, polyethylene, atau polypropylene. Gunakan cangkir bayi berbahan stainless steel,polyethylene, atau polypropylene. Untuk dot, gunakanlah yang berbahan silikon, karena tidak akan mengeluarkan zat karsinogenik sebagaimana pada dot berbahan latex.

2. Jika penggunaan plastik berbahan polycarbonate tidak dapat dicegah, janganlah menyimpan air minum ataupun makanan dalam keadaan panas.

3. Hindari penggunaan botol plastik untuk menyimpan air minum. Jika penggunaaan botol plastik berbahan PET(kode 1) dan HDPE (kode 2), tdk dpt dicegah, gunakanlah hanya sekali pakai dan segera di habiskan karena pelepasan senyawa antimoni trioksida terus meningkat seiring waktu. Bahan alternatif yang dapat digunakan adalah botol stainless steel atau kaca.

4. Mencegah memanaskan makanan yang dikemas dalam plastik, khususnya microwave oven, yang dapat mengakibatkan zat kimia yang terdapat pada plastik tersebut terlepas dan bereaksi dengan makanan lebih cepat. Hal ini dapat terjadi bila kemasan plastik digunakan untuk mengemas makanan berminyak atau berlemak.

5. Bungkus terlebih dahulu makanan dengan daun pisang atau kertas sebelum dibungkus dengan plastik pembungkus ketika dipanaskan di microwave oven.

6. Cobalah untuk menggunakan kemasan berbahan kain untuk membawa sayuran, makanan, ataupun belanjaan dan gunakanlah kemasan berbahan stainless steel atau kaca untuk menyimpan makanan atau minuman.

7. Cegah penggunaan piring dan alat makan plastik untuk masakan. Gunakanlah alat makan berbahan stainless steel, kaca, keramik, dan kayu.

Semoga bermanfaat :)
Forza

Sumber tambahan: http://mustantiirena.blogspot.com/

Kualitas Film atau Movie

Bagi kalian yang suka movie pasti bisa membedakan film mana yang "gambarnya" enak dinikmati dan film mana yang "gambarnya" bajakn..wkwk. Biasanya urutan keluarnya kualitas sebuah film di dunia maya yaitu sebagai berikut : (meskipun tidak selalu) :
CAM -> TS -> R5 -> RC/R6  -> DVDScr -> WEBrip -> DVDRip -> HDTV -> WEB-DL ->BDRip/BRrip -> Bluray/HD
atau jika diurut dari yang kualitas terbaik, adalah sebagai berikut:

  1. BluRay/BRRip/BDRip
  2. WEB-DL
  3. HDTV
  4. DVDrip
  5. WEBrip
  6. RC/R6
  7. R5/DVDScr
  8. HDTS/TS
  9. HDCAM/CAM
info: Rip = salinan
CAM :
kualitas jenis ini merupakan hasil dari rekaman camera digital, langsung di bioskop sehingga kadang penonton yang lalu lalang ikut terekam. Rekaman kualitas ini biasanya menggunakan mini tripod sehingga sering terdapat sedikit goncangan. Kualitas video ini sangat jelek.
HDCAM
Adalah rekaman dilakukan dengan kamera video digital. tripod kadang-kadang digunakan, atau tidak sehingga membuat kamera goyang. Kualitas mengerikan.
TS (Telesync) :
kualitasnya hampir sama dengan jenis CAM. Namun kualitas gambar dan suara TS sedikit lebih baik dari CAM karena TS merupakan CAM yang telah dilabel ulang.
R5 :
untuk tipe ini, kualitas gambar hampir setara dengan DVDRip, tetapi untuk kualitas suara biasanya agak jelek (cempreng), meskipun ada beberapa yang kualitas suaranya sudah bagus, namun tetap saja masih ada sedikit noise sehingga mengurangi kenyamanan dalam menonton film tersebut.
R6 /RC
Hasil rekaman dengan kualitas gambar hampir setara dengan DVDRip, tapi untuk kualitas suara jelek, masih ada sedikit noise sehingga mengurangi kenyamanan dalam menonton film tersebut. maksudnya DVD yang dirilis khusus untuk region 5 (area bekas Uni Soviet, India, Africa, North Korea & Mongolia). Perbedaan mendasar R56dg versi biasa adlh bahwa versi ini diproduksi dgn transfer langsung telecine / TC tanpa adanya proses pengolahan gambar / rendering / encoding.
DVDScr:
yaitu merupakan dupiklat dari promo DVD yang akan digunakan sebagai promosi. DVDScr akan ada sebelum DVD originalnya keluar di pasaran. Kualitas gambar dan suaranya hampir setara dengan DVDRip, hanya saja pada gambar video sering terdapat beberapa tulisan penjelasan yang terpampang di layar tentang DVD tersebut yang biasanya sedikit menggangu kita.
WEBRip
versi hasil rip (salinan) dari sebuah Website dengan kualitas bagus.
DVDRip:
yaitu merupakan salinan dari DVD Original. Kualitas gambar dan suaranya baik sekali. DVDRip akan ada jika DVD Originalnya telah ada di pasaran. Bisa mendukung maksimal 720×480 atau 720×576.
HDTV (High Definition TV) / PDTV (Pure Digital TV)
Film jenis ini direkam melalui jaringan TV digital dengan menggunakan Tv Tuner yang mendukung format digital. Kualitasnya sangat baik, biasanya di encode dalam format xvid.
* WEB-DL
Biasanya bersumber dari iTunes Store atau Web-web penyedia tayangan film/TV dengan kualitas baik. Biasanya WEB-DL memiliki kualitas lebih baik dari HDTV karena menggunakan DD 5.1, maka ukuran file-nya pun lebih besar dari HDTV. Di versi WEB-DL juga biasanya tidak terdapat logo TV / iklan berjalan dibawah layar seperti yang terdapat di versi HDTV
BDRip :
Ripper dari Bluray. Kualitasnya jauh lebih bagus dari DVDRip namun membutuhkan spesifikasi hardware yang lebih tinggi pula . Jika hardware komputer (VGA dan lain-lain) tidak memadai maka film akan terlihat patah-patah.
Bluray/HD :
Resolusi jauh lebih besar yaitu 1920×1080 atau 1280×720 (tergantung filenya). Konsekuensinya, file jadi besar dan memutarnya juga berat, sehingga diperlukan spesifikasi komputer yang tinggi juga. kalau tidak nanti jadi patah-patah. Kualitas ini jauh lebih baik dari DVDRip.
Selain kualtas di atas adapula beberapa jenis kualitas film lainnya yang mungkin masih jarang diketahui:
mHD :
mini/micro HD, hampir sama dengan HD, tetapi dengan resolusi yang lebih kecil yaitu 1280x5xx, sehingga ukuran filepun juga lebih kecil dibandingkan HD.
Workprint :
film yang belum diedit efek visulnya secara keseluruhan. Bisanya terdapat adegan yang hilang, suara yang tidak beraturan. Kualitas film ini bervariasi dari yang paling baik hingga yang paling buruk.
VCD :
biasanya digunakan untuk transfer kualitas rendah (CAM / TS / TC / Screener (VHS) / TVrip (analog) untuk membuat ukuran file yang lebih kecil.
VHSRip
Dicopy langsung dari VHS tapenya langsung, biasanya hanya dimiliki oleh film-film olah raga atau bokep .k.a XXX
TVRip Episodes
Film dengan jenis ini, biasanya direkam langsung pada saat film tersebut sedang disiarkan. Kulitas bergantung pada stasiun televisi yang menyiarkan, apakah film tersebut disiarkan dalam format high definition atau tidak. Kalau film tersebut disiarkan dengan format high definition, maka kualitasnya akan sangat baik. Contoh untuk flm dengan flag ini adalah film-film serial amerika, misal Heroes, KyleXY, 24, dll.
DSRip (Digital Satelite)
Direkam dari transmisi satelite, kualiatasnya baik, biasanya di encode dalam format xvid.
Sumber: dari berbagai blog/website yang membahas ttg kualitas film

Semoga bermanfaat..FORZA!

Selasa, 23 September 2014

APAR atau Portable Fire Extinguisher

Kali ini kita akan mengenali lebih dekat dengan APAR. Bubuhan pasti penasaran kenapa alat ini sangat penting bukan hanya di tempat kerja tapi juga baik dimiliki untuk dirumah tangga :). APAR digunakan untuk memadamkan api tingkat kecil atau sedang dalam situasi darurat. Media dari APAR adalah:
  • Dry Powder (DP) / Dry Chemical (DC) - (Padat)
  • Light Water (AF3 or Aqueous Film Forming Foam), Air, Busa Kimia, Busa Mekanis - (Cair)
  • CO2, N2 (inergen) - (Gas)
 

Air
Media yang umum digunakan untuk memadamkan kebakaran. Memberikan efek pendinginan dan penyerapan terhadap panas yang baik serta daya penguapan yang tinggi. Keuntungannya: mudah diperoleh, mudah disimpan dan dialirkan, serta murah harganya.

Busa
  1. Busa Mekanik [mengembang rendah (rasio 10 : 1), mengembang menengah (rasio 100 : 1), dan mengembang tinggi (rasio 1000 : 1)]
  2. Busa Kimia. Komposisi reaksi kimi antara alumunium sulfat & sodium bikarbonat dalam sebuah tabung terpisah ditambah dengan air dan ketika bercampur akan menghasilkan busa
  3. AFFF (Aqueous Film Forming Foam). Umumnya disebut light water (wetting agent). Dicampur dengan air dengan perbandingan 9:1. Adapun cara kerja busa dalam memadamkan api sepert: Smothering: busa mnyelimuti permukaan bahan bakar cair sehingga oksigen tidak dapat bereaksi dengan bahan bakar maupun api, sehingga api menjdai padam; Vapour Suppression: busa menyelimuti permukaan cairan yang terbakar sekaligus juga menekan pengeluaran uap dari bahan bakar hingga api menjadi padam; Steam Generation: air yang bercampur busa yang berada di permukaan cairan yang terbakar akan berubah menjadi uap, dan efeknya mengurangi aliran oksigen dipermukaan bahan bakar yang terbakar, sehingga api padam; Surface Cooling: busa yang berada di permukaan cairan yang terbakar menyerap panas pada permukaan teratas, sehingga mengurangi penguapan serta mencegah penyalaan kembali; Reflection of Heat: busa mempunyai kemampuan penyerapan dan memantulkan pancaran panas, sehingga dapat membantu pemadaman api dengan mencegah penyalaan kembali
Dry Chemical Powder (DCP)
Ada beberapa macam tipe DCP yaitu:
  • Regular DCP: untuk memadamkan api kelas B dan C
  • Multipurpose DCP: untuk memadamkan api kelas A, B dan C
  • Dry powder: untuk memadamkan api kelas D
Menurut campuran bahan kimianya DCP dapat dibagi menjadi beberapa jenis:
  •  Sodium Bicarbonate
  • Monoamonium Phospate / MAP
  • Purple K / Potassium Bicarbonate
  • Super K / Potassium Chloride Base
  • Monne X / Potassium Carbonate
Sifat umum DCP:
  • Tidak menghantarkan arus listrik
  • Meninggalkan bekas
  • Hygroscopic
  • Mempunyai ukuran tepung berkisar 10 – 75 micron
Sistem pemdaman DCP:
  • Smothering
  • Cooling
  • Radiation Shielding
  • Chemical Inhibition
  • Breaking Chain Reaction
Karbon Dioksida (CO2)
Sifat-sifat CO2:
  • Tidak terbakar
  • Tidak menghantar arus listrik
  • Tidak meninggalkan bekas
  • Berbahaya jika digunakan pada ruangan yang tertutup
  • Thermal Shock Effect
  • Bukan untuk api kelas D dan bahan kimia yang mengandung oksigen
Sistem pemdaman CO2:
  • Smothering
  • Cooling
Media Pemadaman (M) dan Teknik Pemadaman (T)

T
Smothering
Cooling
Starvation
Breaking Reaction
M
DP
X
X
X
Light Water
X
X
CO2
X
X
X

Tipe dari APAR adalah :
  • Pressurized / Stored Pressure; cylinder APAR berisikan gas bertekanan (umumnya memiliki pressure gauge)
  • Catridge Operated;  cylinder APAR berisikan gas bertekanan pada catridge-nya, pada pengoperasiannya catridge tersebut diaktifkan sehingga membuat cylinder APAR menjadi bertekanan
APAR dapat digunakan untuk pemadaman api kelas:
  • Kelas A (ASH) : padatan mudah terbakar (kayu, kertas, plastik, karet, pakaian dan lain-lain)
  • Kelas B (BARREL) : cairan dan gas mudah terbakar (bensin, oli, pernis, cat, spiritus, alkohol dan lain-lainn)
  • Kelas C (CURRENT) : peralatan/instalasi energi listrik (peralatan rumah tangga, komputer, transformer dan lain-lain)
  • Kelas D (DYNAMITE) : logam dan metal (magnesium, titanium, zirconium, sodium, potasium, lithium, calcium, zinc, dan lain-lain)
  • Kelas K (KITCHEN) : minyak dan lemak (minyak makan, sayuran dan lain-lain)
Media Pemadaman (M) dan Klasifikasi Api (K)
M
DP
Special DP
Water
Foam
CO2
Halon
Wet Chemical
K
A
X
X
X
X
X
B
X
X
X
X
C
X
X
X
D
X
K
X

Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan APAR:
  • Kelas kebakaran
  • Bentuk kebakaran
  • Potensi keparahan dari kebakaran
  • Pemakai APAR
  • Posisi APAR
  • Pengaruh APAR terhadap keselamatan pemakai
Bagian-bagian dari APAR adalah:
  • Cylinder/botol; berisi media pemadaman/agent, dan nitrogen bertekanan sebagai tenaga pendorong agent. Untuk tipe CO2 tenaga pendorong dan agentnya berupa gas CO2. Cylinder ini terbuat dari bahan Carbon Steel yang kuat. Pada bagian depan cylinder terdapat nameplat yang memberikan informasi mengenai instruksi pemakaian, peringatan, perawatan, recharge time, klasifikasi, media apar, berat total, berat media, operating pressure di dalam cylinder dan lain-lain.
  • Base plate/support plate, sebagai penyangga APAR agar tidak kontak langsung dengan lantai, yang dapat menyebabkan external corrosion di bagian bawah cylinder.
  • Handel untuk mengangkat APAR
  • Lever untuk mengoperasikan/mengeluarkan agent pemadam
  • Safety pin yang dilengkapi dengan segel berfungsi untuk mencegah terjadinya miss operation pada keadaan standby
  • Inspection tag yang berfungsi sebagai penanda bahwa APAR tersebut sudah dilakukan maintenance secara reguler
  • Hose berfungsi untuk megeluarkan agent dari cylinder ke nozzle yang memiliki spesifikasi tekanan operasi
  • Nozzle berfungsi mengalirkan dan mengarahkan agent dari hose ke sumber api
  • Nozzle pada tipe APAR CO2 dilengkapi handle (isolator) untuk mencegah frostbite (luka bakar dingin)
  • Pressure Gauge (tipe stored pressure) untuk memberikan indikasi pressure di dalam cylinder

Cara Penggunaan:
Visual Check
  • Cek kondisi botol, pastikan tidak ada cacat atau kerusakan atau kebocoran
  • Cek handle dan lever tidak bengkok atau tidak rusak
  • Cek safety pin terpasang dengan baik dan dalam keadaan tersegel
  • Cek Pressure Gauge (tipe stored pressure) tidak low pressure dan siap digunakan (kondisi normal jarum PG menunjuk area hijau)
  • Cek inspection tag, pastikan APAR tersebut telah diinspeksi secara rutin (monthly)
  • Cek koneksi dari botol ke hose pastikan tidak ada kebocoran
  • Cek hose tidak ada cacat dan kerusakan
  • Cek nozzle pastikan tidak ada cacat dan tidak ada yang menyumbat
Test APAR
  • Cabut pin dengan cara memutar dan menarik pin ke arah luar
  • Arahkan nozzle ke atas (atau ke arah yang aman)
  • Miringkan APAR sebagai precaution terjadinya kegagalan pada alat
  • Tekan lever, pastikan APAR bekerja dengan baik (perhatikan arah agent sebagai indikasi arah angin)
Cara Memadamkan Api
  • Pastikan pengguna berdiri di atas angin (upwind direction)
  • Ambil jarak tembak sesuai jenis APAR (tipe dry powder = 8-10 feet, tipe CO2 = , dan tipe light water =)
  • Arahkan nozzle ke arah api, tekan lever dan gerakkan nozzle dengan cara sesuai jenis APAR (tipe dry powder = sweeping, tipe CO2 = , dan tipe light water =) dengan waktu penggunaan efektif sesuai jenis APAR (tipe dry powder = 20-30 second, tipe CO2 = , dan tipe light water =) 
  • Pastikan api telah dipadamkan, mundur dengan tidak membelakangi area api agar tetap waspada akan kemungkinan flashback dan pengguna bisa fight lagi
  • Setelah digunakan pastikan pengguna mengosongkan pressure yang tersisa di dalam APAR, dengan cara mengarahkan nozzle ke arah yang aman, kemudian tekan lever untuk mengosongkan pressure di dalam APAR
  • Untuk tipe catridge, kosongkan pressure dengan cara membalik APAR untuk membuang sisa gaas CO2 dalam APAR, arahkan nozzle ke arah yang aman, kemudian tekan lever untuk mengosongkan pressure di dalam catridge
  • Beri tanda APAR yang telah digunakan untuk memudahkan pengisian kembali

Maintenance
  • Pengecekan setelah pemakaian
  • Pengecekan pressure
  • Pengecekan berat agent
  • Penempatan dan akses jalan
  • Perawatan dan Pemasangan sesuai Permenaker No : Per.04/MEN/1980

Dalam menggunakan APAR..kita harus tenang, dan jangan hadapi api yang sudah terlalu besar dengan APAR yaa :)..Semoga bermanfaat
FORZA!