Kali ini kita akan mengenali lebih dekat dengan APAR. Bubuhan pasti penasaran kenapa alat ini sangat penting bukan hanya di tempat kerja tapi juga baik dimiliki untuk dirumah tangga :). APAR digunakan untuk
memadamkan api tingkat kecil atau sedang dalam situasi darurat. Media dari APAR adalah:
- Dry Powder (DP) / Dry Chemical (DC) - (Padat)
- Light Water (AF3 or Aqueous Film Forming Foam), Air, Busa Kimia, Busa Mekanis - (Cair)
- CO2, N2 (inergen) - (Gas)
Air
Media yang umum digunakan untuk memadamkan kebakaran. Memberikan efek
pendinginan dan penyerapan terhadap panas yang baik serta daya penguapan yang
tinggi. Keuntungannya: mudah diperoleh, mudah disimpan dan dialirkan, serta murah harganya.
Busa
- Busa Mekanik [mengembang rendah (rasio 10 : 1), mengembang menengah (rasio 100 : 1), dan mengembang tinggi (rasio 1000 : 1)]
- Busa Kimia. Komposisi reaksi kimi antara alumunium sulfat & sodium bikarbonat dalam sebuah tabung terpisah ditambah dengan air dan ketika bercampur akan menghasilkan busa
- AFFF (Aqueous Film Forming Foam). Umumnya disebut light water (wetting agent). Dicampur dengan air dengan perbandingan 9:1. Adapun cara kerja busa dalam memadamkan api sepert: Smothering: busa mnyelimuti permukaan bahan bakar cair sehingga oksigen tidak dapat bereaksi dengan bahan bakar maupun api, sehingga api menjdai padam; Vapour Suppression: busa menyelimuti permukaan cairan yang terbakar sekaligus juga menekan pengeluaran uap dari bahan bakar hingga api menjadi padam; Steam Generation: air yang bercampur busa yang berada di permukaan cairan yang terbakar akan berubah menjadi uap, dan efeknya mengurangi aliran oksigen dipermukaan bahan bakar yang terbakar, sehingga api padam; Surface Cooling: busa yang berada di permukaan cairan yang terbakar menyerap panas pada permukaan teratas, sehingga mengurangi penguapan serta mencegah penyalaan kembali; Reflection of Heat: busa mempunyai kemampuan penyerapan dan memantulkan pancaran panas, sehingga dapat membantu pemadaman api dengan mencegah penyalaan kembali
Dry Chemical Powder (DCP)
Ada beberapa macam tipe DCP yaitu:
- Regular DCP: untuk memadamkan api kelas B dan C
- Multipurpose DCP: untuk memadamkan api kelas A, B dan C
- Dry powder: untuk memadamkan api kelas D
Menurut campuran bahan kimianya DCP dapat dibagi menjadi beberapa jenis:
- Sodium Bicarbonate
- Monoamonium Phospate / MAP
- Purple K / Potassium Bicarbonate
- Super K / Potassium Chloride Base
- Monne X / Potassium Carbonate
Sifat umum DCP:
- Tidak menghantarkan arus listrik
- Meninggalkan bekas
- Hygroscopic
- Mempunyai ukuran tepung berkisar 10 – 75 micron
Sistem pemdaman DCP:
- Smothering
- Cooling
- Radiation Shielding
- Chemical Inhibition
- Breaking Chain Reaction
Karbon Dioksida (CO2)
Sifat-sifat CO2:
- Tidak terbakar
- Tidak menghantar arus listrik
- Tidak meninggalkan bekas
- Berbahaya jika digunakan pada ruangan yang tertutup
- Thermal Shock Effect
- Bukan untuk api kelas D dan bahan kimia yang mengandung oksigen
Sistem pemdaman CO2:
- Smothering
- Cooling
Media Pemadaman (M) dan Teknik Pemadaman (T)
T
|
Smothering
|
Cooling
|
Starvation
|
Breaking
Reaction
|
M
|
||||
DP
|
X
|
X
|
X
|
|
Light Water
|
X
|
X
|
||
CO2
|
X
|
X
|
X
|
Tipe dari APAR adalah :
- Pressurized / Stored Pressure; cylinder APAR berisikan gas bertekanan (umumnya memiliki pressure gauge)
- Catridge Operated; cylinder APAR berisikan gas bertekanan pada catridge-nya, pada pengoperasiannya catridge tersebut diaktifkan sehingga membuat cylinder APAR menjadi bertekanan
APAR dapat digunakan
untuk pemadaman api kelas:
- Kelas A (ASH) : padatan mudah terbakar (kayu, kertas,
plastik, karet, pakaian dan lain-lain)
- Kelas B (BARREL) : cairan dan gas mudah terbakar
(bensin, oli, pernis, cat, spiritus, alkohol dan lain-lainn)
- Kelas C (CURRENT) : peralatan/instalasi energi listrik
(peralatan rumah tangga, komputer, transformer dan lain-lain)
- Kelas D (DYNAMITE) : logam dan metal (magnesium, titanium, zirconium, sodium, potasium, lithium, calcium, zinc, dan lain-lain)
- Kelas K (KITCHEN) : minyak dan lemak (minyak makan, sayuran dan lain-lain)
Media Pemadaman (M) dan Klasifikasi Api (K)
M
|
DP
|
Special
DP
|
Water
|
Foam
|
CO2
|
Halon
|
Wet
Chemical
|
K
|
|||||||
A
|
X
|
X
|
X
|
X
|
X
|
||
B
|
X
|
X
|
X
|
X
|
|||
C
|
X
|
X
|
X
|
||||
D
|
X
|
||||||
K
|
X
|
Faktor-faktor yang
mempengaruhi pemilihan APAR:
- Kelas kebakaran
- Bentuk kebakaran
- Potensi keparahan dari kebakaran
- Pemakai APAR
- Posisi APAR
- Pengaruh APAR terhadap keselamatan pemakai
Bagian-bagian dari APAR adalah:
- Cylinder/botol; berisi media pemadaman/agent, dan
nitrogen bertekanan sebagai tenaga pendorong agent. Untuk tipe CO2 tenaga
pendorong dan agentnya berupa gas CO2. Cylinder ini terbuat dari bahan
Carbon Steel yang kuat. Pada bagian depan cylinder terdapat nameplat yang
memberikan informasi mengenai instruksi pemakaian, peringatan, perawatan,
recharge time, klasifikasi, media apar, berat total, berat media,
operating pressure di dalam cylinder dan lain-lain.
- Base plate/support plate, sebagai penyangga APAR agar
tidak kontak langsung dengan lantai, yang dapat menyebabkan external
corrosion di bagian bawah cylinder.
- Handel untuk mengangkat APAR
- Lever untuk mengoperasikan/mengeluarkan agent pemadam
- Safety pin yang dilengkapi dengan segel berfungsi untuk
mencegah terjadinya miss operation pada keadaan standby
- Inspection tag yang berfungsi sebagai penanda bahwa
APAR tersebut sudah dilakukan maintenance secara reguler
- Hose berfungsi untuk megeluarkan agent dari cylinder ke
nozzle yang memiliki spesifikasi tekanan operasi
- Nozzle berfungsi mengalirkan dan mengarahkan agent dari
hose ke sumber api
- Nozzle pada tipe APAR CO2 dilengkapi handle (isolator) untuk mencegah frostbite (luka bakar dingin)
- Pressure Gauge (tipe stored pressure) untuk memberikan indikasi pressure di dalam cylinder
Cara Penggunaan:
Visual Check- Cek kondisi botol, pastikan tidak ada cacat atau
kerusakan atau kebocoran
- Cek handle dan lever tidak bengkok atau tidak rusak
- Cek safety pin terpasang dengan baik dan dalam keadaan
tersegel
- Cek Pressure Gauge (tipe stored pressure) tidak low
pressure dan siap digunakan (kondisi normal jarum PG menunjuk area hijau)
- Cek inspection tag, pastikan APAR tersebut telah
diinspeksi secara rutin (monthly)
- Cek koneksi dari botol ke hose pastikan tidak ada
kebocoran
- Cek hose tidak ada cacat dan kerusakan
- Cek nozzle pastikan tidak ada cacat dan tidak ada yang menyumbat
Test APAR
- Cabut pin dengan cara memutar dan menarik pin ke arah
luar
- Arahkan nozzle ke atas (atau ke arah yang aman)
- Miringkan APAR sebagai precaution terjadinya kegagalan pada alat
- Tekan lever, pastikan APAR bekerja dengan baik (perhatikan arah agent sebagai indikasi arah angin)
Cara Memadamkan Api
- Pastikan pengguna berdiri di atas angin (upwind
direction)
- Ambil jarak tembak sesuai jenis APAR (tipe dry powder =
8-10 feet, tipe CO2 = , dan tipe light water =)
- Arahkan nozzle ke arah api, tekan lever dan gerakkan
nozzle dengan cara sesuai jenis APAR (tipe dry powder = sweeping, tipe CO2
= , dan tipe light water =) dengan waktu penggunaan efektif sesuai
jenis APAR (tipe dry powder = 20-30 second, tipe CO2 = , dan tipe light
water =)
- Pastikan api telah dipadamkan, mundur dengan tidak
membelakangi area api agar tetap waspada akan kemungkinan flashback dan
pengguna bisa fight lagi
- Setelah digunakan pastikan pengguna mengosongkan
pressure yang tersisa di dalam APAR, dengan cara mengarahkan nozzle ke
arah yang aman, kemudian tekan lever untuk mengosongkan pressure di dalam
APAR
- Untuk tipe catridge, kosongkan pressure dengan cara
membalik APAR untuk membuang sisa gaas CO2 dalam APAR, arahkan nozzle ke
arah yang aman, kemudian tekan lever untuk mengosongkan pressure di dalam
catridge
- Beri tanda APAR yang telah digunakan untuk memudahkan
pengisian kembali
Maintenance
- Pengecekan setelah pemakaian
- Pengecekan pressure
- Pengecekan berat agent
- Penempatan dan akses jalan
- Perawatan dan Pemasangan sesuai Permenaker No : Per.04/MEN/1980
Dalam menggunakan APAR..kita harus tenang, dan jangan hadapi api yang sudah terlalu besar dengan APAR yaa :)..Semoga bermanfaat
FORZA!